Blue Tommorow
oleh:
Crystal F (x)
Yang Yoseob B2ST
Yunho TVxa
Amber F(x)
Aku menggigit bibir bahwaku sambil menahan rasa pedih, mataku mulai memanas, hatiku terasa begitu mirus. Ku tahan semua amarahku, saat seorang temanku melaporkan suatu hal kepada guru Kimia dengan terang-terangan di dalam kelas semua murid mendengar, dan mereka manatapku dengan tajam, aku terdiam. Guru Kimia itu membetulkan kaca matanya yang berbentuk persegi panjang, menatapku ragu. Aku menunduk “apa benar yang dikatakan temanmu tadi?” tanya guru aku segera menegakkan kepala dan menggeleng “aku hanya bertanya-” “dia bohong Bu guru!!” sergah temanku yang menunduk “memangnya kamu melihat?” tanya guru ia mengangguk mantap. “Dia menyontek keteman sebangku-” “aku tak MENYONTEK!! Aku hanya-“ “Cukup ! Cukup !” Tegas guru Kimia itu “Sekarang, kamu keluar”.
Aku menatap guru itu dengan tatapan tak percaya dan setengah memohon, teman yang menuduhku itu tersenyum puas guru itu tetap menyuruhku keluar, aku menghela nafas panjang dan pasrah. Akhirnya, aku melangkah dengan berat menuju keluar kelas setelah ku tutup pintu kelas, ku dengan suara guru itu. “Kita lanjutkan lagi ulangannya”.
Aku bersandar pada dinding yang dingin, menatap keluar jendela sekolah. Hari ini musim semi hari begitu cerah, sedangkan diriku TIDAK ! Aku duduk terpelungkup di atas lantai, aku menutup wajahku dengan kedua tangan lalu menangis inikah artinya hidup? Selalu dipenuhi kepahitan? Kenapa selalu aku yang selalu ditindas? Aku pun berhak bahagia bukan? Aku terus menangis, menangisi keratapan nasibku. “Hey………….”
Aku terdiam sejenak, menghapus air mata dan mendongak ke arah suara itu kulihat seorang Namja* yang memandangiku dengan heran.
“Gwaenchanayo*? “tanyanya
Aku menunduk, tak bisa merespon. “kau dikeluarkan dari kelas? Sama sepertiku! “Ucapnya Aku tetap diam tak merespon.
“Wae*? Kenapa kau tak menjawab?” tanya Namja itu lagi “Hmm….. kau belum kenal aku ya?” “………………” “Oke, Yunho imnida!”
Dia mengeluarkan tangannya kepadaku “ayolah, kitakan belum kenal! Siapa tahu-” sebelum ia meneruskan ucapannya, aku segera membalas uluran tangannya. “Crystal imnida” ketusku “Crystal? Waw ! nama yang bagus! “serunya” kau orang Korea Asli? Soalnya tadi aku sempat melihat bola matamu yang berwarna biru….”
“Apa orang Amerika, eomma* orang Korea “Sahutku ia mengangguk-ngangguk tanda mengerti aku tetap tidak menoleh kearahnya, hingga tiba-tiba ia berjongkok di depanku sambil tersenyum, “kau tak tahu permasalahnya! “sengitku” aku dikeluarkan karena dituduh menyontek!”
Ia tertegun dan menunduk “Oh, Mian*…..” lirihnya” Ternyata masalahmu Besar, sedangkan aku hanya membuat keributan”. Aku mendengus kesal, pasti ia bersimpatik terhadapku, dan ingin mencari kesalahku agar dapat diumbar keseluruh sekolah dan bisa menindasku sepuasnya semua orang memang jahat. “Tetapi kau harus Tegar ya…” ucapnya sambil mengusap rambutku.
Ia pun bangkit dan meninggalkanku sendiri, aku menegakkan kepala dan mencari sosok Namja itu yang sudah menghilang. Apa maksudnya ia menasihatiku? Apakah ia bersikap baik untuk menutupi kejahatannya? Entalah…………. Bruk !
(to be continued….)